Jadilah
Dirimu, Imamilah Pikiranmu dan Cerdaskanlah sahabatmu, Kalimat Sederhana namun
memiliki makna yang sangat Tinggi. Menjadi bagian terkecil dalam skema
Perubahan daerah merupakan pengalaman yang tiada terhingga, bagaimana tidak,
sebagai masyarakat Dompu tentunya (saya) memiliki mimpi dan cita-cita besar
tentang Dompu yang Sejahtera atau dalam Visi TKLD di sebut sebagai Dompu yang
Manggini, Manggari dan Mataroa. Sebagai Warga yang setiap paginya menikmati
Mentari Dompu, tentunya Cita-cita dan Mimpi akan terus terjaga dan senantiasa
mencari serta mendorong bagaimana Mimpi dan Cita-cita itu bisa tercapai oleh
Pola pikir yang maju pula dari Masyarakat Dompu sendiri.
Menjadi Diri Sendiri dengan cerminan
Nilai TKLD , merupakan tantangan yang
menarik dalam menjalankan Aktivitas baik
secara Individu, berlembaga dan bermasyarakat. Cerminan Nilai TKLD ini kemudian
menjadi semangat tersendiri agar bagaimana di kemudian hari Nilai yang sama
dapat menjadi semangat bagi seluruh elemen Masyarakat Dompu dalam mendorong
terciptanya Perubahan Dompu kearah yang lebih baik. Memiliki Specivikasi Advokasi
Perencanaan dan Penganggaran yang partisipatif adalah Amanah yang bagaimanapun
juga harus diimplementasikan semaksimal mungkin dalam menjalankan Program
bersama dengan teman-teman di LenSA NTB. Selain harus mentransfer kemampuan ini
kepada banyak Orang dan untuk mewujudkan Proses perencanaan dan penganggaran
yang partisipatif, sebagai Individu juga (saya) dituntut untuk belajar dan
terus belajar demi memberikan yang terbaik buat Tanah (Dompu) ini.
Mendampingi 16 desa merupakan
pengalaman yang luar Biasa, yang selama ini tidak pernah saya lakukan, menjadi
Koordinator Program yang hanya membaca laporan dan memperkuat kapasitas
teman-teman lain di Kantor, itu merupakan hal biasa yang saya Jalani, namun
menjadi Koordinator Program pada kerja sama dengan ACCESS Phase 2 yang kemudian
memang menuntut saya untuk lebih mengenal karakter Tim secara Internal serta BP
dan Masyarakat secara Umum merupakan hal yang luar biasa. Pengalaman ini memberikan pembelajaran yang
besar bagi Pribadi saya dalam pencapaian visi Pribadi yaitu menjadi Imam bagi
Pikiran saya sendiri yang memiliki kewajiban untuk mencerdaskan sahabat-sahabat
saya. Dan pada akhirnya saya memang harus
mempertahankan pendapat saya bahwa peningkatan kapasitas itu tidak hanya
dilakukan dengan cara Formal, namun Kapasitas luar biasa itu justru lebih
banyak kita dapatkan melalui interaksi social serta budaya pada masyarakat
Luas.
Nilai TKLD sebenarnya telah menjadi
Ruh yang tertuang dalam AD/ART Lembaga kami, namun Impelementasi yang secara
maksimal mulai terasa ketika seluruh Tim juga mengimplementasikan Nilai
tersebut pada kehidupan Pribadinya. Perubahan Perilaku yang diharapkan berjalan
maksimal akan lebih terasa ketika semua orang dalam Tim memiliki rasa
kepemilikan yang tinggi terhadap tanggung jawab dan aktivitas yang dilakoninya.
Begitu juga dengan semangat yang ada, harus terus tetap terjaga dengan
menghilangkan kesenjangan antara staff dan pengurus inti lembaga, antara senior
dan Yunior, antara Laki-laki dan perempuan, seperti yang kami terapkan pada
Lembaga.
Semangat Tersebut, dengan Upaya
mendorong terwujudnya TKLD di Kabupaten Dompu, maka tentu saja akan berhadapan
dengan biriokrasi serta Pola Pikir yang beda dari pemerintah serta masyarakat
yang ada. Namun demikian, berkat komunikasi yang intense dilakukan baik melalui
jalur formal maupun Non formal yang kami lakukan, perlahan semangat TKLD telah
mulai Nampak, walaupun belum signifikan, karena bagaimanapun juga, merubah pola
Pikir pemerintah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semangat TKLD itu
pula, selain di dorong agar terwujud pada tataran pemerintah, juga di dorong
agar terwujud pada pola Pikir kemasyarakatan Dompu.
Yang paling Utama adalah Pendekatan,
baik pendekatan terhadap pemerintah sebagai pengelola Pembangunan, maupun
kepada MAsyarakat yang memiliki kedaulatan atas pembangunan. Pendekatan ini
memegang peranan Penting dalam mendorong Nilai TKLD pada kedua elemen tersebut.
Pada tataran Pemerintah, pendekatan persuasive dengan mengedepankan
Rasionalitas serta kapasitas yang dimiliki, dinilai lebih bisa diterima,
tentunya dengan tawaran beberapa konsep pembangunan serta Solusi atas mandegnya
pelaksanaan TKLD di Kabupaten Dompu. Pada Tataran Masyarakat, pendekatan yang
dipilih adalah Pendekatan dengan mengedepankan aksi-aksi social dan Budaya
sesuai dengan adat serta kebiasaan masyarakat setempat, sehingga TKLD tidak
hanya dipandang sebagai semangat membangun dari segi kepemerintahan serta
social, namun bagaimana kemudian TKLD juga menjadi Semangat untuk tetap terus
menghidupkan Budaya Dompu yang sebenarnya menganut Nilai TKLD secara Filosofis
melalui Paham NGGUSU WARU yang di Yakini sebagai Semangat DOU DOMPU.
Mengutip Perkataan seorang Filsuf
terkemuka bahwa “Aku berpikir, maka Aku Ada”, saya ingin katakan bahwa,
perubahan tidak akan terjadi jika tidak dibarengi dengan pemikiran Inovatif
dari para pelaku perubahan dimanapun dan pada sector apapun. Setiap Makhluk
memiliki kemerdekaan untuk berpikir, namun bagaimana cara kita sebagai Pelaku
Perubahan untuk mengelola Pemikiran yang ada menjadi Sesuatu yang memiliki
dampak besar terhadap perwujudan Perubahan yang lebih besar dab meluas.
Wassalam
Sandhy Yusuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar