Senin, 21 Maret 2016

KAU, KAMI dan KITA

Jadilah Dirimu, Imamilah Pikiranmu dan Cerdaskanlah sahabatmu, Kalimat Sederhana namun memiliki makna yang sangat Tinggi. Menjadi bagian terkecil dalam skema Perubahan daerah merupakan pengalaman yang tiada terhingga, bagaimana tidak, sebagai masyarakat Dompu tentunya (saya) memiliki mimpi dan cita-cita besar tentang Dompu yang Sejahtera atau dalam Visi TKLD di sebut sebagai Dompu yang Manggini, Manggari dan Mataroa. Sebagai Warga yang setiap paginya menikmati Mentari Dompu, tentunya Cita-cita dan Mimpi akan terus terjaga dan senantiasa mencari serta mendorong bagaimana Mimpi dan Cita-cita itu bisa tercapai oleh Pola pikir yang maju pula dari Masyarakat Dompu sendiri.
            Menjadi Diri Sendiri dengan cerminan Nilai TKLD , merupakan tantangan yang
menarik dalam menjalankan Aktivitas baik secara Individu, berlembaga dan bermasyarakat. Cerminan Nilai TKLD ini kemudian menjadi semangat tersendiri agar bagaimana di kemudian hari Nilai yang sama dapat menjadi semangat bagi seluruh elemen Masyarakat Dompu dalam mendorong terciptanya Perubahan Dompu kearah yang lebih baik. Memiliki Specivikasi Advokasi Perencanaan dan Penganggaran yang partisipatif adalah Amanah yang bagaimanapun juga harus diimplementasikan semaksimal mungkin dalam menjalankan Program bersama dengan teman-teman di LenSA NTB. Selain harus mentransfer kemampuan ini kepada banyak Orang dan untuk mewujudkan Proses perencanaan dan penganggaran yang partisipatif, sebagai Individu juga (saya) dituntut untuk belajar dan terus belajar demi memberikan yang terbaik buat Tanah (Dompu) ini.
            Mendampingi 16 desa merupakan pengalaman yang luar Biasa, yang selama ini tidak pernah saya lakukan, menjadi Koordinator Program yang hanya membaca laporan dan memperkuat kapasitas teman-teman lain di Kantor, itu merupakan hal biasa yang saya Jalani, namun menjadi Koordinator Program pada kerja sama dengan ACCESS Phase 2 yang kemudian memang menuntut saya untuk lebih mengenal karakter Tim secara Internal serta BP dan Masyarakat secara Umum merupakan hal yang luar biasa.  Pengalaman ini memberikan pembelajaran yang besar bagi Pribadi saya dalam pencapaian visi Pribadi yaitu menjadi Imam bagi Pikiran saya sendiri yang memiliki kewajiban untuk mencerdaskan sahabat-sahabat saya.  Dan pada akhirnya saya memang harus mempertahankan pendapat saya bahwa peningkatan kapasitas itu tidak hanya dilakukan dengan cara Formal, namun Kapasitas luar biasa itu justru lebih banyak kita dapatkan melalui interaksi social serta budaya pada masyarakat Luas.
            Nilai TKLD sebenarnya telah menjadi Ruh yang tertuang dalam AD/ART Lembaga kami, namun Impelementasi yang secara maksimal mulai terasa ketika seluruh Tim juga mengimplementasikan Nilai tersebut pada kehidupan Pribadinya. Perubahan Perilaku yang diharapkan berjalan maksimal akan lebih terasa ketika semua orang dalam Tim memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap tanggung jawab dan aktivitas yang dilakoninya. Begitu juga dengan semangat yang ada, harus terus tetap terjaga dengan menghilangkan kesenjangan antara staff dan pengurus inti lembaga, antara senior dan Yunior, antara Laki-laki dan perempuan, seperti yang kami terapkan pada Lembaga.
            Semangat Tersebut, dengan Upaya mendorong terwujudnya TKLD di Kabupaten Dompu, maka tentu saja akan berhadapan dengan biriokrasi serta Pola Pikir yang beda dari pemerintah serta masyarakat yang ada. Namun demikian, berkat komunikasi yang intense dilakukan baik melalui jalur formal maupun Non formal yang kami lakukan, perlahan semangat TKLD telah mulai Nampak, walaupun belum signifikan, karena bagaimanapun juga, merubah pola Pikir pemerintah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semangat TKLD itu pula, selain di dorong agar terwujud pada tataran pemerintah, juga di dorong agar terwujud pada pola Pikir kemasyarakatan Dompu.
            Yang paling Utama adalah Pendekatan, baik pendekatan terhadap pemerintah sebagai pengelola Pembangunan, maupun kepada MAsyarakat yang memiliki kedaulatan atas pembangunan. Pendekatan ini memegang peranan Penting dalam mendorong Nilai TKLD pada kedua elemen tersebut. Pada tataran Pemerintah, pendekatan persuasive dengan mengedepankan Rasionalitas serta kapasitas yang dimiliki, dinilai lebih bisa diterima, tentunya dengan tawaran beberapa konsep pembangunan serta Solusi atas mandegnya pelaksanaan TKLD di Kabupaten Dompu. Pada Tataran Masyarakat, pendekatan yang dipilih adalah Pendekatan dengan mengedepankan aksi-aksi social dan Budaya sesuai dengan adat serta kebiasaan masyarakat setempat, sehingga TKLD tidak hanya dipandang sebagai semangat membangun dari segi kepemerintahan serta social, namun bagaimana kemudian TKLD juga menjadi Semangat untuk tetap terus menghidupkan Budaya Dompu yang sebenarnya menganut Nilai TKLD secara Filosofis melalui Paham NGGUSU WARU yang di Yakini sebagai Semangat DOU DOMPU.
            Mengutip Perkataan seorang Filsuf terkemuka bahwa “Aku berpikir, maka Aku Ada”, saya ingin katakan bahwa, perubahan tidak akan terjadi jika tidak dibarengi dengan pemikiran Inovatif dari para pelaku perubahan dimanapun dan pada sector apapun. Setiap Makhluk memiliki kemerdekaan untuk berpikir, namun bagaimana cara kita sebagai Pelaku Perubahan untuk mengelola Pemikiran yang ada menjadi Sesuatu yang memiliki dampak besar terhadap perwujudan Perubahan yang lebih besar dab meluas. Wassalam

*KAU, KAMI dan KITA di baca PEMERITAH, PELAKU PERUBAHAN dan MASYARAKAT

Sandhy Yusuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar